100 Favorite Bible Verses

100 Favorite Bible Verses

Seni Sekolah Menengah Pertama Alat musik yang berasal dari daerah banyumas adalah

Alat musik yang berasal dari daerah banyumas adalah

Daerah Banyumas memiliki alat musik daerah, yaitu:

  1. kentongan
  2. gondolio
  3. buncis
  4. gubrak lesung

Penjelasan:

Alat musik pertama yaitu kentongan. Kentongan mulai dikenal sejak 1970 di Purwokerto (ibu kota kabupaten Banyumas). Biasanya, alat ini digantung di pos ronda. Alat musik ini dimainkan dalam kelompok. Mulai populer pada tahun 1997, kentongan tidak lagi berbentuk sebuah bambu yang dipukul, tetapi sudah bernada layaknya calung. Seorang pengrajin alat musik ini mengatakan bahwa alat tersebut telah dikombinasikan dengan instrumen calung. Hasilnya, tercipta nada yang harmoni dan enak didengar. Harmonisasi alat musik ini sering dipadukan dengan suling dan angklung. Pemerintah kabupaten pun sering mengadakan karnaval jalanan untuk membuat kesenian ini lebih populer.

Berikutnya adalah gondolio, atau sering juga disebut bongkel. Bentuknya menyerupai angklung, tetapi berbeda dalam hal banyaknya bilah dan ukuran bambunya. Di daerah Banyumas, tidak banyak orang yang bisa memainkannya, karena tingkat kesulitannya. Hanya sedikit lagu yang bisa diiringi alat musik ini. Lagu tersebut dinyanyikan seorang sinden pria. Berdasarkan tradisi, sinden gondolio tidak boleh seorang wanita. Walaupun belajar, tetap akan kesulitan. Dahulu, alat ini digunakan untuk menemani petani hutan (menghibur dan mengusir hewan).

Selanjutnya yaitu alat musik sekaligus kesenian buncis. Kesenian ini sudah langka, baik pentasnya maupun pelaku seninya. Bentuk alat musiknya juga menyerupai angklung, tetapi dibawakan secara dinamis (biasanya para penampil menggunakan mahkota bulu, cat hitam dan putih pada muka, bertelanjang dada, dan bercelana rumbai sembari menari). Tarian kesenian buncis ibarat tarian perang, tetapi tanpa senjata. Buncis dimainkan dengan irama rancak dan lagu-lagu banyumasan.

Gubrak lesung menjadi alat musik Banyumas yang akan dibahas terakhir. Alat musik ini muncul dilatarbelakangi oleh kehidupan masyarakat yang agraris. Ketika musim panen, para petani, khususnya kaum wanita, berkumpul untuk menumbuk padi dengan lesung. Kala beristirahat sembari menunggu kiriman padi, mereka memukul-mukul lesung (atau klothekan dalam bahasa Jawa). Kebiasaan inilah yang membuat kreasi baru berupa irama lagu.

Pelajari lebih lanjut:

Materi tentang Alat Musik Daerah dan Cara Memainkannya https://brainly.co.id/tugas/21639175

#BelajarBersamaBrainly

#SPJ4

[answer.2.content]